Pemerintah Cina mengungkapkan ketidaksetujuannya atas penandatangan sementara Perjanjian Perlindungan Informasi Militer (GSOMIA) Korea Selatan dan Jepang.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang dalam pengarahan Kementerian Luar Negeri hari Kamis (17/11/2016) mendesak Korsel dan Jepang untuk menghargai kekhawatiran negara tetangganya tentang keamanan.
Surat kabar pemerintah versi internet menyampaikan pendapat pemerintah Cina dengan nada yang lebih keras. Dengan mengutip penjelasan pakar terkait, surat kabar itu menyatakan, jika Korsel dan Jepang menandatangani GSOMIA, yang pertama dilakukan setelah Perang Dunia Kedua, AS dan Jepang mungkin akan memperoleh manfaat, namun bagi Korsel berbahaya, serta perdamaian dan kesejahteraan di Semenanjung Korea dan Asia Timur Laut akan terganggu.
Menurut media itu, melalui GSOMIA, AS bertujuan untuk membentuk NATO skala kecil di kawasan Asia Timur guna menekan Cina.
Surat kabar itu juga menegaskan bahwa Korsel telah mengalami perselisihan dengan Cina dan Rusia terkait soal penempatan THAAD, sehingga Korsel sengaja menandatangani Perjanjian Perlindungan Informasi Militer (GSOMIA) untuk menghilangkan tekanan dari negara tetangganya melalui kerja sama dengan Jepang.