Seorang peneliti senior Dewan Hubungan Luar Negeri AS (CFR) Scott Snyder menyebutkan bahwa pemerintah Korea Selatan mungkin akan mengalami kelumpuhan untuk beberapa bulan gara-gara skandal Choi Soon-sil.
Snyder, pakar dalam soal Asia Timur termasuk Semenanjung Korea, hari Kamis (24/11/2016) waktu setempat, mengatakan bahwa kelumpuhan pemerintahan Korsel akan berlanjut tanpa ada hubungannya dengan pengunduran presiden Park.
Dia menilai skandal Choi Soon-sil akan menghabiskan "energi" Presiden Park, dan dibutuhkan beberapa waktu untuk mendapat pengganti Presiden Park.
Peneliti AS itu juga mengatakan bahwa kasus Choi menimbulkan perdebatan sengit di parlemen, dan walaupun presiden mengundurkan diri, partai oposisi Korsel tidak akan dapat mencalonkan presiden dalam waktu 60 hari.
Ditambahkannya, jika pemilihan presiden dilaksanakan lebih awal, Korsel mempunyai tiga tugas, yaitu mengatur jadwal untuk pergantian pemerintahan secara sah, mengatasi kekosongan kekuasaan politik, dan membahas perbaikan UUD tanpa mempertimbangkan keuntungan masing-masing partai.