Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menuduh skandal Choi Soon-sil dan proses pemakzulan presiden Park Geun-hye sebagai 'kekacauan politik terbesar, di luar Perang Korea'. Secara khusus, dia mengatakan rakyat Korea Selatan merasa sangat frustrasi dan marah atas ketidakmampuan Park menjalankan pemerintahan yang baik.
Dalam pidatonya pada sebuah konferensi diplomatik di New York, AS pada tgl. 16 Desember waktu setempat, Sekjen Ban menyampaikan kritikan keras terhadap pemerintahan Park saat ini.
Sekjen Ban mengatakan sebagai salah satu warga yang telah 70 tahun menjadi warga Korea, dirinya merasa terkejut melihat kejadian yang tidak diduga di dalam negeri. Dikatakannya rakyat Korea Selatan pernah mempercayai pemerintahan Park Geun-hye yang menang dalam pemilihan 4 tahun lalu, namun sekarang mereka merasa kepercayaan mereka dikhianati karena ketidakhadiran pemimpin yang baik didalam negeri.
Sekjen Ban lebih lanjut mengatakan dirinya memahami sepenuhnya situasi saat ini, dengan menyebut kekacauan saat ini terjadi untuk sementara, dan rakyat Korea Selatan yang menghormati sistem demokrasi akan segera mengatasi krisis. Dia berharap agar kasus kali ini menjadi pelajaran yang berharga bagi para pemimpin politik, ekonomi dan sosial negara.
Dalam kesempatan itu, Ban Ki-moon tidak menyampaikan secara langsung tentang soal pencalonan diri dalam pemilihan presiden Korea Selatan tahun depan, namun terus mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan niatnya untuk terjun ke dunia politik.
Sebelumnya dalam jumpa pers baru-baru ini, dia juga menyatakan bahwa masyarakat Korea Selatan sangat perlu persatuan dan keharmonisan dalam kepemimpinan insklusif baru.