Pemerintah Jepang nampaknya akan terus menekan Korea Selatan untuk memindahkan patung gadis yang melambangkan korban perbudakan syahwat oleh militer Jepang yang dipasang di depan Konsulat Jenderal Jepang di Busan pada akhir bulan lalu.
Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan Duta Besar untuk Korea Selatan Yasumasa Nagamine dan Konsul Jenderal untuk Busan Yasuhiro Morimoto dipanggil pulang sementara mulai hari Senin (9/1/2017) sebagai tanggapan balasan.
Keputusan itu merupakan protes resmi Jepang atas penempatan patung gadis damai di depan Kantor Konsulat Jepang di Busan.
Dalam sebuah progam TV NHK pada hari Minggu (8/1/2017), Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan kedua pemerintah telah memastikan penyelesaian isu wanita penghibur dalam kesepakatan bilateral tahun 2015, sehingga tidak ada lagi penempatan patung gadis.
Menurutnya, Jepang telah secara tulus melakukan kewajibannya berdasarkan kesepakatan, dan telah menyumbangkan 1 miliar yen ke sebuah yayasan Korea Selatan yang mendukung korban perbudakan syahwat. Untuk itu Abe menyerukan agar Korea Selatan memenuhi kewajibannya secara jujur.
Abe menambahkan kesepakatan itu adalah masalah kepercayaan nasional, sehingga harus terus dijalankan meskipun pemerintahan berganti.