Organisasi Anti Senjata Kimia-OPCW akan menyelidiki dugaan pembunuhan Kim Jong-nam dengan gas saraf beracun VX.

Menurut Juru Bicara OPCW, otoritas berwenang Malaysia telah menyimpulkan VX digunakan dalam pembunuhan Kim Jong-nam, untuk itu pihaknya siap untuk bekerjasama guna menyelidiki kasus tersebut dengan mengirim pakar dan peralatan. 

OPCW telah menyatakan keprihatinan mendalam atas penggunaan senjata kimia. Mereka tidak menyebut langsung nama Korea Utara, namun menyatakan akan bekerjasama secara aktif apabila ada permintaan otoritas Malaysia. 

Jika organisasi tersebut membuktikan bahwa Korea Utara telah menggunakan gas saraf VX, senjata kimia yang dilarang secara internasional, maka komunitas internasional diperkirakan akan menjatuhkan sanksi yang lebih berat terhadap Korea Utara.

Organisasi Anti Senjata Kimia yang didirikan pada tahun 1997 untuk menjalankan kesepakatan larangan senjata kimia pernah mendapat hadiah Nobel tahun 2013 karena jasanya dalam membongkar penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah.