Ketua Komite Hubungan Luar Negeri DPR Amerika Serikat, Ed Royce, mengatakan bahwa upaya Tokyo untuk memindahkan sebuah patung gadis yang menjadi simbol korban perbudakan syahwat Jepang semasa perang yang dipasang di California, tidak dapat diterima.
Pernyataan Royce tersebut tertuang dalam sebuah surat yang dibacakan oleh seorang rekannya dalam unjuk rasa yang digelar di depan patung gadis di Glendale, California, pada hari Selasa (7/3/2017).
Disebutkan bahwa patung tersebut mewakili peringatan penting atas ratusan ribu wanita dari Korea, Cina, dan Filipina yang dipaksa menjadi budak syahwat oleh Jepang pada masa Perang Dunia II.
Royce juga menyayangkan beberapa pejabat pemerintah Jepang yang terus menyangkal keberadaan maupun penderitaan para wanita tersebut.
Pemerintah Jepang menyerahkan sebuah surat opini kepada Pengadilan Tinggi AS pada bulan lalu yang menyerukan pemindahan patung tersebut.
Pada tahun 2007, Royce memimpin pengajuan Resolusi DPR No.121 yang menyatakan bahwa Jepang harus mengakui dan meminta maaf atas perbudakan syahwat semasa perang.