Mantan wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris, Thae Yong-ho mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berada di balik kasus pembunuhan Kim Jong-nam dan putra Kim Jong-nam, Kim Han-sol juga mungkin akan menjadi target berikutnya.
Menurut media Jepang pada hari Kamis (9/3/2017), mantan diplomat tinggi Korea Utara itu menyampaikan hal tersebut dalam jumpa pers yang digelar di Seoul pada hari Rabu (8/3/2017) kepada koresponden Jepang di Korea Selatan.
Thae menerangkan bahwa di balik pembunuhan itu, terlihat niatan pemimpin Kim Jong-un untuk membangun legitimasi sebagai pemimpin rezim Pyongyang.
Kakak laki-laki tiri pemimpin Kim Jung-un, Kim Jong-nam dianggap sebagai hambatan terbesar dalam pembangunan kekuasaan jangka panjang bagi pemimpin Kim Jong-un. Selain itu, Kim Jong-nam juga sering diliput media luar negeri, sehingga pemimpin Kim Jong-un merasa khawatir akan adanya risiko diperkenalkannya kehadiran Kim Jong-nam di internal Korea Utara.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Korea Utara telah mempersiapkan diri untuk menyerang Korea Selatan dengan memproduksi senjata kimia dan biologi sejak akhir tahun 1960-an. Untuk itu, rumah tangga dan kantor di Korea Utara pun sudah memiliki penangkal racun menghadapi senjata kimia.
Terkait peluncuran rudal Korea Utara pada tanggal 6 Maret, Thae mengindikasikan niat rezim Pyongyang untuk mendapatkan dukungan penuh dari Cina, jika Jepang melakukan aksi balasan saat terjadi situasi darurat di Semenanjung Korea.