Korea Utara mengancam akan terus mengembangkan nuklir apabila latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS dilanjutkan.
Ancaman itu disampaikan Wakil Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim In-ryong saat jumpa pers di markas PBB pada hari Senin (13/3/2017) kemarin.
Kim menuduh latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS adalah latihan praktis untuk menyerang Korea Utara lebih dulu, sehingga apabila latihan tersebut tidak dihentikan maka mereka akan terus mengembangkan nuklir.
Pernyataan Kim itu ditafsirkan sebagai alasan untuk melakukan provokasi tambahan.
Terkait kemungkinan dialog dengan AS, Korea Utara juga menyatakan mereka tidak akan berdialog dengan siapapun jika isu pembuangan nuklir menjadi prioritas.
Selain itu, Korea Utara juga menuduh bahwa pembunuhan Kim Jong-nam mungkin memiliki keterkaitan dengan AS dan Korea Selatan.
Korea Utara menyampaikan tuduhan itu terkait tuntutan pemberian sanksi terhadap Pyongyang yang telah menggunakan senjata kimia yang dilarang, VX.
Menurut Korea Utara, pembunuhan Kim Jong-nam telah meningkatkan kebencian internasional terhadap negara itu, serta VX yang dibuat oleh AS dan disimpan di Korea Selatan mungkin telah digunakan.