Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) di Washington, AS menyatakan pada hari Senin (27/3/2017) bahwa ada 50% kemungkinan Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir atau meluncurkan misil dalam waktu 30 hari ke depan. 

CSIS mengeluarkan prediksi itu berdasarkan hasil penelitian maha data yang dianalisis secara luas berdasarkan data statistik uji coba misil dan nuklir Korea Utara pada masa lalu. 

Berdasarkan analisis, ada kemungkinan sebesar 22% dimana Korea Utara akan meluncurkan misil atau melakukan uji coba nuklir dalam 2 minggu ke depan. 

Menurut CSIS, mereka telah mengumpulkan berbagai data berdasarkan hubungan antara latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS serta provokasi militer Korea Utara sejak tahun 2005 lalu.

Mereka menyimpulkan ada hubungan antara provokasi Korea Utara dengan latihan gabungan antara Korea Selatan dan AS. Dikatakan pergerakan Pyongyang akan terlihat 4 hingga 8 minggu sebelum dimulainya latihan militer gabungan.

Menurut data CSIS, indikator hubungan antara Korea Utara dan AS terus menunjukkan tanda 'negatif', dan secara nyata Korea Utara melakukan beberapa kali uji coba misil pada saat pelaksanaan latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS pada musim semi tahun ini.