Harian AS, Washington Post hari Kamis (13/4/2017) dengan mengutip pejabat pemerintah AS dan PBB serta beberapa pakar memberitakan roket Korea Utara mendapat mesin pendorong dari Cina.

Washington Post menyampaikan pecahan-pecahan mesin roket yang dikumpulkan militer Korea Selatan saat Korut meluncurkan roket jarak jauh Gwangmyeongseong-4 pada bulan Februari merupakan buatan perusahaan Cina. 

Laporan PBB yang diumumkan bulan lalu pun menunjukkan perusahaan Cina terlibat dalam penyediaan suku cadang rudal, dan proses transaksi perdagangan internasional. 

Menurut WP, perangkat lunak yang sensitif juga disediakan bagi Korut hingga Pyongyang dapat mengembangkan teknologi sendiri.

Walaupun Washington Post menyebutkan tidak dapat dipastikan apakah pemerintah Cina mengizinkannya secara diam-diam, atau tidak sanggup mengawasi satu persatu ribuan perusahaan yang terlibat, namun masyarakat internasional mencurigai Beijing.

Pada awal bulan ini Rusia menunda penyediaan mesin roket bagi Cina dan meminta Beijing harus bertanggung jawab untuk tidak menyebarkan teknologi rudal.

Di AS ada suara-suara keras untuk menjatuhkan 'Secondary Boycott' karena sikap Cina yang tidak jelas.