Korea Utara menyatakan akan terus melakukan uji coba misil, dan memiliki kemampuan menyerang lebih dulu sebagai balasan terhadap aksi militer AS.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Han Song-ryol di dalam wawancara dengan BBC Inggris yang mengunjungi Pyongyang. Menurut Han, Pyongyang akan terus melakukan uji coba misil, dan dunia internasional tidak boleh campur tangan dalam urusan rezim Korea Utara.
Sementara itu, Wakil Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim In-ryong dalam jumpa pers pada tgl. 17 April waktu setempat mengatakan Korea Utara siap melayani semua jenis gaya berperang yang diinginkan AS, jika Washington melakukan serangan lebih dulu ke Pyongyang.
Kim mengklaim Pyongyang tidak akan meminta perdamaian atau berubah pendirian walaupun pemerintahan Trump menambah persenjataan untuk menginvasi Korea Utara. Ditambahkannya, Korea Utara akan memperkuat kemampuan nuklir menghadapi ancaman AS, karena Washington terus meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
Sementara itu, Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mendesak Korea Utara untuk mengambil semua langkah guna kembali ke meja dialog denuklirisasi.