Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho menyebutkan bahwa Pyongyang tidak akan berunding tentang senjata nuklirnya, jika AS tetap mempertahankan kebijakan bermusuhan dengan negara itu.

Ri menyampaikan hal tersebut pada tanggal 9 Oktober kepada kantor berita Rusia TASS di Pyongyang, saat ditanyai mengenai kemungkinan atas pembicaraan antara Washington dan Pyongyang. 

Menteri Luar Negeri Korea Utara itu mengulangi klaimnya bahwa pengembangan nuklir Korea Utara ditujukan untuk membela dan melindungi diri dari ancaman nuklir AS. 

Lebih lanjut, Ri mengklaim bahwa negaranya semakin mendekati targetnya untuk memiliki kemampuan nuklir yang berkemampuan untuk melawan apapun ancaman AS, dengan menyebutnya sebagai 'keseimbangan yang sebenarnya' dengan kekuatan Washington. 

Mengenai langkah dari pemerintahan Moon Jae-in, Ri menyatakan bahwa hubungan antar-Korea akan tetap terbentur jalan buntu, apabila Seoul secara buta mengikuti dan mendukung AS dengan ikut menerapkan sanksi atas Pyongyang.