Kantor Berita Kyodo Jepang, hari Kamis (23/11/2017), memberitakan bahwa Walikota San Francisco Edwin M. Lee, hari Rabu (22/11/2017) waktu setempat, telah menandatangani peresmian monumen wanita perbudakan syahwat yang didirikan di St. Mary's Central park.
Sementara itu, Osaka Jepang yang selama ini menolaknya memutuskan untuk memutus hubungan persahabatan yang dijalinkan dengan San Francisco sejak tahun 1957.
Meskipun Jepang telah berupaya menghalangi pemasangan monumen itu, namun dapat direalisasikan pada bulan September, dan anggota Dewan Kota menyetujui peresmiannya pada tanggal 14 November lalu.
Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Abe mengungkapkan kekesalannya atas keputusan anggota Dewan Kota San Francisco, dan meminta Walikota Lee untuk menolaknya.
Monumen itu terdiri dari patung tiga gadis, masing-masing dari Korea Selatan, China, dan Filipina berpegangan tangan dengan mengelilingi wanita korban perbudakan syahwat Kim Hak-soon. Dalam pelat logam tertulis bahwa ratusan ribu wanita dan gadis dari 13 negara menderita sebagai wanita perbudakan syahwat mulai tahun 1931 hingga 1945.
Selain itu, monumen itu juga memuat wasiat nenek korban wanita perbudakan syahwat bahwa dirinya merasa takut karena sejarah menyaksikan penyiksaan yang dilakukan selama Perang Dunia II.