Sebuah wadah pemikir AS memprediksi bahwa Korea Utara mungkin akan melakukan peluncuran rudal atau pengujian nuklir dalam satu bulan ke depan.
Wadah pemikir, Pusat Studi Strategi Internasional-CSIS di Washington mengatakan pada tgl. 22 November lalu bahwa analisis terhadap maha data menunjukkan Korea Utara akan melakukan provokasi tambahan dalam 14 hari hingga 30 hari mendatang.
Menurut CSIS, terdapat pergerakan penting akhir-akhir ini di Asia Timur Laut, namun antara bulan Oktober dan November Korea Utara tetap diam tidak melakukan tes nuklir atau peluncuran rudal.
Akan tetapi, Presiden AS Donald Trump baru-baru ini memasukkan kembali Pyongyang dalam daftar negara pendukung terorisme, dan Kementerian Keuangan AS mengeluarkan sanksi baru terhadap beberapa perusahaan Korea Utara dan China.
Menteri Luar Negeri Korea Utara memprotes keras keputusan AS untuk memasukkan kembali rezim negara itu sebagai negara sponsor terorisme, dengan menyebut AS melakukan provokasi berat melawan Pyongyang.