Patung untuk memperingati para korban wanita perbudakan syahwat didirikan di Filipina.
Tindakan pemerintah Filipina mendapat protes dari pemerintah Jepang karena dinilai mengganggu hubungan dua negara.
Komite Sejarah Nasional Filipina meresmikan patung wanita perbudakan syahwat yang tingginya 3 meter di jalan setapak di Manila pada tgl. 8 Desember lalu. Patung itu mengenakan pakaian tradisional Filipina, dan wajah serta matanya yang ditutup dengan kain menggambarkan kesedihan.
Di bawah patung, terdapat tulisan yang berisi 'monumen ini memperingati para wanita Filipina yang menjadi korban kekerasan seksual di masa penjajahan Jepang mulai tahun 1942 hingga 1945'
Filipina yang menjadi tempat medan pertempuran Perang Dunia Ke-2, para korban wanita perbudakan syahwat asal Filipina memberi kesaksian pada tahun 1990-an. Karenanya, 'Dana Wanita Asia' yang didirikan pada waktu pemerintahan kabinet Murayama telah memberi kompensasi kepada para korban. Namun, beberapa dari mereka menolak menerima kompensasi dan menuntut permintaan maaf secara resmi dari pemerintah Jepang.
Pembangunan patung peringatan wanita perbudakan syahwat di Filipina merupakan yang pertama kali.