Seorang pakar Amerika Serikat mengatakan Korea Utara dan China masih terus melakukan pertukaran di tengah tekanan dari masyarakat internasional.
John Park, peneliti di John F. Kennedy School, Harvard University, menyatakan semakin besar tekanan masyarakat internasional terhadap Korut, semakin China mencari cara baru untuk "melegakan pernapasan" Korut.
Menurut Park, China memberikan visa pelajar bagi 40-60 ribu orang pekerja asal Korut agar mereka memperoleh valuta asing secara legal. Selain itu, perdagangan skala kecil melalui wisatawan China membuat produk China masuk ke Pyongyang.
Selain itu, Korut dan China memperbanyak proyek kemanusiaan yang tidak termasuk dalam sanksi PBB.
Perdagangan Korut dan China seperti ini mengakibatkan peningkatan volume perdagangan kedua negara sebesar 40% pada kuartal pertama tahun 2017 ini.
Dia juga menegaskan keberhasilan sanksi terhadap Korut oleh masyarakat internasional bergantung pada tindakan China.