Pemerintah Jepang terus mengangkat kemungkinan untuk memutus hubungan bilateral dengan Korea Selatan.
Ancaman Jepang muncul setelah pemerintah Korsel berniat untuk merevisi kesepakatan kedua negara mengenai wanita perbudakan syahwat yang disetujui pada tahun 2015.
Menurut beberapa media Jepang, hari Jumat (29/12/2017), Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah membicarakan tindak penanggulangan dengan beberapa pejabat terkait hari Kamis (28/12/2017).
Harian Jepang Yomiuri Shinbun memberitkan pemerintah Jepang mempertimbangkan untuk memanggil pulang Duta Besar Jepang untuk Korsel Yasumasa Nagamine.
Menurut Yomiuri, tindakan itu akan mengakibatkan hubungan bilateral membeku, padahal kerja sama Korsel dan Jepang perlu ditingkatkan dalam menghadapi masalah Korut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono yang sedang melakukan lawatan ke Turki mengatakan pihaknya tidak dapat menerima keinginan pemerintah Kosel. Menurutnya, jika Korsel berniat mengubah kesepakatan tersebut, hubungan Korsel dan Jepang tidak dapat dipertahankan.