Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dalam KTT Demokrasi mengatakan bahwa demokrasi kini menghadapi tantangan dengan adanya berita-berita palsu.
Presiden Moon berbicara di sesi pertama dalam rapat yang dihadiri oleh 12 pemimpin negara yang dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tersebut.
Dalam kesempatan itu, Moon menyebut populisme dan ekstremisme, ketidaksetaraan dan polarisasi, kebencian, dan berita palsu sebagai unsur yang mengancam demokrasi.
Presiden Moon menegaskan bahwa dunia memiliki kemampuan untuk menjaga demokrasi dari berita palsu, serta kebebasan individu dan kebebasan berbicara harus terus dijamin, namun selaras dengan kebebasan untuk semua orang.
Dia mengumumkan bahwa pihaknya akan berbagi sistem pemerintahan elektronik Korea Selatan dengan negara-negara berkembang.
Moon juga menekankan bahwa Korea Selatan akan berkontribusi pada perkembangan demokrasi di tengah masyarakat internasional berdasarkan pengalaman pengembangan ekonomi dan demokratisasi yang telah dilaksanakan selama setengah abad.
Pada kesempatan di KTT Demokrasi itu, Presiden Biden melontarkan kritikan terhadap China dan Rusia, tetapi Presiden Moon tidak menyebut perihal China.
Ditafsirkan bahwa Moon tidak dapat mengabaikan hubungan dagang antara Korea Selatan dan China.