Direktorat Jenderal Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan menyatakan pada hari Senin (13/12) bahwa perusahaan produksi artileri swagerak K-9 asal Korea Selatan telah menandatangani kontrak ekspor dengan pihak pemerintah Australia.
Australia berencana akan mengimpor sebanyak 30 unit artileri swagerak K-9 senilai sekitar 930 miliar won, dengan demikian menjadi importir K-9 terbesar di dunia.
Tidak hanya itu, Australia memutuskan untuk membeli 15 unit Kendaraan Pendukung Amunisi Artileri Lapangan K-10.
Demikian Australia akan menjadi negara ketujuh di dunia yang mengerahkan K-9, termasuk Korea Selatan.
Adapun, Direktorat Jenderal Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korsel menyatakan pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk kerja sama di industri pertahanan antara Korea Selatan dan Australia dan juga kerja sama terkait bahan material pertahanan.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan Australia telah menadatangani MoU pada bulan Agustus 2001, namun masa berlaku perjanjian itu telah berakhir pada Agustus 2011.