Preside Korea Selatan Moon Jae-in kembali ke tanah air dari Australia setelah kunjungan kenegaraan selama empat hari.
Moon melalui akun SNS-nya pada Rabu (15/12) mengatakan bahwa ia mengunjungi Australia untuk membahas kerja sama rantai pasokan hasil tambang dan logam tanah jarang serta industri pertahanan, dan Korea Selatan dan Australia akan berbagi teknologi netralitas karbon dan mengembangkan antariksa bersama-sama.
Ia juga memberitahukan bahwa Korea Selatan dan Australia meningkatkan hubungan bilateral ke hubungan kemitraan strategis yang komprehensif, dan bahwa kedua negara telah menjadi negara penting di dunia hingga diundang menghadiri KTT G7 tahun lalu dan tahun ini.
Dalam unggahan di akunnya tersebut, Moon menegaskan bahwa kedua negara akan memimpin perubahan baru setelah mengatasi pandemi COVID-19 dan krisis iklim, serta ketidakstabilan rantai pasokan.
Moon menyebut bahwa dirinya merasa senang dapat mengundang para veteran Australia yang berpartisipasi dalam Perang Korea dalam jamuan makan di Canberra dan mengucapkan terima kasih kepada mereka.
Setelah tiba di Australia pada 12 Desember, Moon dilaporkan menggelar konferensi tingkat tinggi dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan membahas langkah-langkah kerja sama antara kedua negara.
Pada Selasa (14/12), Moon juga menemui sejumlah pebisnis Australia untuk membahas kerja sama untuk membentuk rantai pasokan hasil tambang utama.
Keberhasilan terbesar dalam kunjungan kenegaraan Moon adalah kesepakatan untuk mengekspor 30 unit artileri swagerak K-9 dan 15 unit Kendaraan Pendukung Amunisi Artileri Lapangan K-10 untuk Angkatan Darat Australia.