Pemerintah Korea Selatan berencana menambah jumlah
tempat tidur di rumah sakit untuk pasien COVID-19 gejala sedang dan parah di seluruh negeri sebanyak 25.000 buah hingga bulan depan sebagai bagian dari upaya menanggulangi kemungkinan lonjakan penularan di tengah penyebaran virus corona varian Omicron.
Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengumumkan remcana itu dalam sebuah rapat di Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KDCA) pada Rabu (22/12).
Kim mengatakan langkah itu dibuat agar dapat memungkinkan penanganan perawatan bagi sekitar 10.000 pasien COVID-19 per hari.
Dia mengatakan bahwa jumlah tempat tidur bagi pasien dengan gejala sedang dan serius saat ini mecapai sekitar 15.000 buah, dan akan naik sekitar 10.000 hingga pertemgahan Januari dan untuk itu, beberapa rumah sakit umum, termasuk Pusat Medis Nasional dan Pusat Medis Seoul akan dijadikan tempat khusus pengobatan pasien COVID-19.
Ditambahkannya, sejumlah 300 tempat tidur atau lebih bagi pasien kritis akan ditambahkan di rumah sakit universitas nasional, termasuk di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul.