Bank Sentral Korea (BOK) menilai kecepatan kenaikan harga rumah dan peningkatan utang rumah tangga di Korea Selatan terlalu pesat.

Berdasarkan laporan BOK yang diserahkan Komite Strategi dan Keuangan Majelis Nasional pada Jumat (15/10), pesatnya kenaikan harga rumah menimbulkan kesenjangan yang signifikan dalam daya beli dasar dan melebihi kecepatan kenaikan harga rumah negara-negara utama lainnya.

Dilihat dari perbandingan rasio harga rumah terhadap pendapatan (PIR) kuartal keempat tahun lalu di periode sama tahun 2019, rasio Korea Selatan lebih tinggi dibandingkan rasio Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris.

Utang rumah tangga Korea Selatan meningkat besar selama pandemi COVID-19 hingga rasio dengan produk domestik bruto mencapai 105,6 % pada kuartal kedua tahun ini.

BOK memperingatkan, akumulasi ketidakseimbangan keuangan merupakan faktor yang tidak hanya meningkatkan kerentanan sistem keuangan, tetapi juga meningkatkan risiko penurunan ekonomi riil.

BOK menambahkan, jika utang rumah tangga melebihi standar, konsumsi akan terbatas karena beban pembayaran utang.

BOK meramalkan kemungkinan kenaikan tambahan suku bunga acuan dan berencana menormalkan tren kebijakan moneter sejalan dengan perubahan kondisi keuangan dan ekonomi.