Satelit pengintai kedua Korea Selatan, ADD 425, telah diluncurkan dengan sukses ke luar angkasa. 

Satelit yang diluncurkan dari pusat luar angkasa John F. Kennedy di Pulau Merriit, Florida, AS tersebut telah menjalin komunikasi pertama dengan stasiun di bumi secara sukses setelah memasuki orbit yang telah ditetapkan.

Menggunakan roket SpaceX Falcon, satelit pengintai kedua Korsel, tersebut diluncurkan pada Minggu (7/4) pukul 19.17 waktu setempat. 

ADD 425 dilengkapi dengan teknologi radar apertur sintetis (SAR), yaitu teknologi gelombang elektromagnetik yang dapat menembus awan untuk menangkap gambar beresolusi tinggi baik di siang dan malam hari, dalam kondisi cuaca apapun. Satelit tersebut akan mengorbit bumi sebanyak empat hingga enam kali dalam sehari.

Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan bahwa satelit berhasil memasuki orbit yang ditetapkan 45 menit setelah peluncuran dan berhasil menjalin komunikasi pertama dengan stasiun di bumi.

Korsel menargetkan peluncuran lima satelit di orbit bagian bawah bumi hingga tahun 2025 untuk mengintai aset strategis Korea Utara.

Kementerian Pertahanan Korsel juga berencana untuk meluncurkan puluhan mikrosatelit lainnya untuk memperketat pengamatan Korut setiap 30 menit.

Satelit pengintai pertama, yang diluncurkan pada bulan Desember tahun lalu dilengkapi dengan sensor optik elektrik dan infra merah.

 ADD 425 akan melalui proses penyesuaian selama beberapa bulan ke depan dan akan melakukan operasi pertamanya di bulan Juni mendatang, yaitu pengambilan gambar resolusi tinggi yang mencapai 30 cm per pixel.

Menurut pakar satelit, sensor SAR dapat mendeteksi obyek berdiameter 16 cm dari luar angkasa.