Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Korea mengadakan pertemuan darurat pada hari Senin (15/04) untuk memeriksa dengan seksama dampak situasi impor dan ekspor seiring eskalasi situasi di kawasan Timur Tengah terkait serangan Iran terhadap Israel pada hari Sabtu (13/4) waktu setempat.
Wakil Menteri Perindustrian, Kang Kyeong-sung menuturkan, meskipun proporsi ekspor Korea Selatan ke arah Timur Tengah tidak besar, pemantauan ketat tetap dibutuhkan karena kenaikan harga minyak dan biaya logistik dapat menimbulkan dampak yang besar bagi ekspor Korea.
Volume ekspor ke kawasan Timur Tengah menyumbang 3% dari total jumlah ekspor Korea Selatan pada tahun lalu.
Kementerian mengatakan bahwa pihaknya akan mengimplementasikan rencana darurat secara berkala melalui satuan tugas tanggapan darurat ekspor pemerintah dan swasta untuk menekan beban logistik perusahaan-perusahaan Korsel, termasuk memberikan bantuan keuangan khusus bagi perusahaan yang menderita kerugian terkait.
Sementara itu, pemerintah Seoul mengecam serangan Iran terhadap Israel dalam pernyataan yang disampaikan pada hari Minggu (14/4).
Pemerintah mengungkapkan keprihatinan mendalam dan akan terus memantau perkembangan situasi dengan cermat, serta mendesak semua pihak yang terlibat untuk menahan diri demi menghindari situasi yang lebih buruk.