Pemerintah Korea Selatan mengumumkan dokumen yang dibuat oleh Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok di masa silam mengenai para pejuang kemerdekaan Korea.
 
Pemerintah Seoul baru-baru ini menemukan dokumen tersebut dan merilisnya pada hari Minggu (17/09), bertepatan dengan hari peringatan 83 tahun berdirinya Tentara Kemerdekaan Korea di Chongqing pada 1940.
 
Dokumen yang berbentuk semacam kartu personil itu dinilai sebagai data yang sangat bersejarah, karena tidak hanya berisikan informasi pribadi para aktivis kemerdekaan, namun juga penilaian pemerintah Cina terhadap mereka.
 
Dokumen tersebut juga memuat mengenai catatan para pejuang kemerdekaan Korea oleh pemerintah Cina saat itu, pada tahun 1940-an hingga 1950-an.
 
Adik laki-laki pejuang Ahn Jung-geun, pejuang Ahn Jeong-geun hampir tidak pernah diungkapkan aktivitasnya pada 1940-an. Namun di dokumen tersebut, tertulis jelas bahwa ia menjabat posisi penting di Pemerintahan Sementara Korea dan mampu berhubungan langsung dengan pemerintah Inggris dan Amerika.
 
Demikian dokumen tentang enam pejuang kemerdekaan Korea tersebut ditemukan di Academia Historia Office di Taiwan dalam bentuk Surat Tanda Registrasi Personil. 
 
Dokumen lainnya juga ditemukan dengan berisi nama, usia, dan jenis kelamin pejuang dari Markas Besar Umum Tentara Kemerdekaan Korea dan anggota Divisi 1. 
 
Melalui dokumen tersebut, dikonfirmasi terdapat sekitar 40 tambahan tentara Kemerdekaan yang belum menerima penghargaan kemerdekaan. Dalam daftar nama yang baru diumumkan, diketahui terdapat mayoritas nama perempuan yang menjadi sorotan. 
 
Kementerian Urusan Patriot dan Veteran Korea mengatakan akan memperkuat kerja sama dengan pihak berwenang Taiwan, karena pihaknya meyakini bahwa sejumlah data sejarah tentang perjuangan dan gerakan kemerdekaan Korea tersimpan di Taiwan.