Wakil Ketua Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara Jang Song-thaek, paman Kim Jong Un yang dianggap sebagai orang nomor dua di kursi pemerintahan, dieksekusi mati pada 12 Desember 2013 atas tuduhan merencanakan penggulingan pemerintah.

Dengan demikian rezim diktator Kim Jong-un diperkirakan semakin kuat dan kondisi politik yang mencekam terus berlanjut di Korea Utara untuk sementara waktu.

Pada tanggal 17 Desember diadakan upacara peringatan tahun kedua meninggalnya mendiang mantan pemimpin Kim Jong-il di Pyongyang. Dalam upacara itu direktur Biro Politik Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) Choe Ryong-hae diambil sumpah setianya dihadapan Kim Jong-un.

Para pakar mengkritik bahwa eksekusi Jang Song-thaek hanyalah upaya menutupi kekacauan yang dibuat rezim Kim Jong-un dan belum bisa diketahui apakah kemandirian Kim Jong-un dapat berhasil.

1. Peluncuran pemerintahan Park Geun-hye dan Diplomasi Menjual yang agresif

2. Eksekusi Jang Song-thaek dan kekuasaan Kim Jong-un

3. Hubungan antar dua Korea yang tersumbat, dan penutupan Kompleks Industri Gaeseong beserta normalisasinya

4. Intensifikasi persaingan supremasi di Asia Timur dan kekuatan diplomasi Korsel yang sedang diuji

5. Pencapaian tiga mahkota di bidang ekonomi ; tercapainya volume perdagangan sebesar 1 triliun dolar, surplus ekspor dan perdagangan tertinggi

6. Kontroversi di dunia politik akibat kasus hilangnya atau kebocoran transkrip KTT antar-Korea tahun 2007 mengenai Garis Batas Utara

7. Kontroversi campur tangan instansi negara dalam pemilu dan penyelidikan kejaksaan terhadapnya

8. Penangkapan Lee Seok-ki yang diduga merencanakan kerusuhan dengan target mengacaukan keamanan nasional dan permohonan pembubaran Partai Progresif Bersatu (UPP)

9. Terhentinya PLTN akibat penyelewengan reaktor nuklir dan kekurangan tenaga listrik

10. Bintang-bintang olahraga ; pemain terbaik tahun ini dalam LPGA dan Korsel yang menjadi negara kuat dalam olahraga di atas es