Revolusi 19 April 1960, Pergerakan Sipil Pertama Sejak Kemerdekaan Korea di Tahun 1945
Revolusi 19 April merupakan pergerakan sipil di tahun 1960 oleh para siswa dan warga Korea Selatan, yang menuntut presiden pertama Republik Korea, Rhee Syngman, untuk turun dari jabatannya. Pergerakan tersebut merupakan pergerakan sipil pertama Korea setelah kemerdekaannya di tahun 1945, dan tujuh tahun sejak gencatan senjata Perang Korea di tahun 1953.
Pemerintahan Otoriter Presiden Rhee Syngman Menjadi Latar Revolusi 19 April
Presiden pertama Republik Korea, Rhee Syngman, memegang kekuasaan eksekutif pemerintahan sejak tahun 1948. Pemilihan presiden dan wakil presiden 15 Maret 1960 yang dicemari oleh tindakan korupsi dan manipulasi, yang berujung pada kemenangan Rhee Syngman dan Lee Ki-poong sebagai Presiden dan Wakil Presiden, menjadi katalis terjadinya Revolusi 19 April. Demonstrasi besar-besaran di seluruh negeri, terutama di kota Masan, di mana aparat kepolisian melepaskan tembakan senjata api dan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.
Demonstrasi Para Profesor Universitas, 25 April 1960
ⓒ KBSPresiden Rhee Syngman Mengundurkan Diri Dari Jabatannya
Tindakan kekerasan dari aparat kepolisian sempat meredupkan demonstrasi. Namun, pada tanggal 11 April 1960, jenazah Kim Ju-yul, seorang siswa SMA di Masan yang menghilang sejak demonstrasi pemilihan presiden, ditemukan di perairan Pelabuhan Masan. Dalam perjalanan pulang usai unjuk rasa pada tanggal 18 April, para siswa diserang oleh preman politik, memicu Revolusi 19 April 1960. Pada tanggal 25 April, sekitar 200 profesor dari berbagai universitas di seluruh negeri mengeluarkan pernyataan bersama, menuntut turunnya Rhee Syngman dari kursi kepresidenan, dan bergabung dalam demonstrasi dengan para siswa dan warga. Presiden Rhee Syngman akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya pada keesokan harinya, 26 April 1960.
Pengunduran Diri Presiden Rhee Syngman, 26 April 1960
ⓒ KBSRevolusi 19 April Membuka Lembar Baru Sejarah Demokrasi Korea Selatan
Revolusi 19 April 1960 diakui secara global sebagai contoh pergerakan sipil yang sukses, dan pada tahun 2023, catatan Revolusi 19 April terdaftar sebagai Warisan Ingatan Dunia UNESCO. Revolusi 19 April 1960 menjadi lembar baru dalam sejarah demokrasi Korea dan tercantum dalam Pembukaan Konstitusi Republik Korea yang direvisi pada tahun 1987, bahwa “Republik Korea adalah negara demokrasi yang melanjutkan semangat Revolusi 19 April 1960.”
Revolusi 19 April 1960
ⓒ KBS