Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menegaskan kemarahan masyarakat Korea Selatan berakar pada skandal Choi Soon-sil. Untuk itu dirinya bersedia berkorban untuk membawa negara kembali ke keadaan semula. Pernyataan itu menjadi sinyal paling jelas hingga saat ini terkait niat Ban untuk menjadi calon presiden Korea Selatan.
Hanya 10 hari menjelang masa pensiunnya sebagai Sekjen PBB, Ban bertemu dengan para jurnalis Korea Selatan di PBB pada hari Selasa (20/12/2016). Kepada wartawan dia menegaskan pentingnya sebuah aliansi politik di Korea Selatan, karena menurutnya politik bukanlah sesuatu yang dapat dia jalankan sendiri.
Dalam pertemuan itu Ban juga menyatakan niatnya untuk menemui pelaksana tugas presiden, Ketua Parlemen serta Ketua Mahkamah Konstitusi untuk melaporkan kepulangannya pada bulan depan.
Selain itu dia juga menolak tuduhan tidak berdasar bahwa dirinya adalah seorang "penghianat". Mantan Menteri Luar Negeri di bawah pemerintahan Roh Moo-hyun ini telah dikritik atas kedekatan politiknya dengan Presiden Park Geun-hye.
Dalam kesempatan itu Ban juga mengatakan "sungguh telak" apa yang pernah dia kritik selama ini terhadap pemimpin negara lain, sekarang terjadi di Korea Selatan.