Radio Free Asia (RFA) memberitakan pada hari Rabu (28/12/2016) bahwa Korea Utara pernah membahas masalah pencarian jenazah pasukan AS saat Perang Korea di dalam Korea Utara bersama delegasi non pemerintah AS yang mengunjungi Korea Utara pada bulan September lalu.
Menurut Ketua 'Koalisi Keluarga Tahanan dan Korban Hilang di Era Perang Dingin dan Perang Korea,' mereka telah mengunjungi Korea Utara bersama lembaga Richardson Center for Global Engagement AS pada tgl. 24 hingga 27 September lalu, dan membahas pencarian jasad militer AS bersama Menteri Luar Negeri Korea Utara Han Seong-ryol.
Namun, Menteri Han menolak permintaan AS, dan meminta beberapa hal setelah ditanyakan tentang cara untuk memecahkan situasi saat ini. RFA menjelaskan permintaan itu bukan masalah uang, melainkan permintaan yang rasional. Oleh karena itu, delegasi tersebut langsung memberitahukan hal itu kepada pejabat yang berwenang menerima permintaan pihak Korea Utara di AS.
AS telah membuka pertemuan pencarian jasad militer AS di Korea Utara sejak tahun 1996 lalu, namun proses itu dihentikan karena ketegangan akibat nuklir Korea Utara tahun 2005. AS kembali mengangkat masalah itu pada tahun 2011 lalu melalui kesepakatan dengan Korea Utara, namun mereka menarik tim pencarian jasad serdadu AS setelah Korea Utara meluncurkan roket jarak jauh pada bulan April tahun berikutnya.