Di tengah krisis kelangkaan cairan urea untuk knalpot diesel di dalam negeri Korea Selatan akibat peraturan pemeriksaan ekspor wajib oleh China, pemerintah Korea Selatan kini tengah bernegosiasi dengan otoritas China agar dapat segera mengimpor 7 ribu ton urea yang telah diajukan untuk pemeriksaan ekspor.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa jumlah yang ingin segera diimpor ke Korea Selatan mencapai 18 ribu ton urea yang telah disepakati dalam kontrak. Jumlah urea yang telah diajukan untuk menjalani pemeriksaan ekspor ke otoritas China adalah sebanyak 7 ribu ton. 

Pemerintah Korea Selatan terus meminta kepada China untuk segera mengambil tindakan atas 7 ribu ton urea tersebut dan para diplomat, termasuk Duta Besar Korea Selatan untuk China Jang Ha-seong, telah melakukan kontak dengan pihak kementerian China. 

Pejabat tersebut menyatakan bahwa Korea Selatan telah menyampaikan permintaan kepada China, dan China juga memahami situasi darurat yang dialami Korea Selatan. 

Sementara itu, pemerintah telah meminta izin untuk melintasi wilayah udara Australia, Amerika Serikat, Jepang, dan negara lainnya untuk mendatangkan cairan urea sebanyak 27 ribu liter dari Australia dalam pekan ini. 

Ditambahkan pula, pihaknya terus membahas impor urea atau cairan urea dengan Rusia, Arab Saudi, Indonesia, dan negara lain.