Para calon presiden (capres) dari partai berkuasa dan partai oposisi utama Korea Selatan bertemu secara langsung untuk pertama kalinya pada hari Rabu (11/11), sejak adanya pengumuman resmi calon presiden dari masing-masing partai.
Pada kesempatan itu, capres partai berkuasa, Partai Demokrat Korea, Lee Jae-myung kembali mengusulkan diadakannya pertemuan satu lawan satu dengan saingannya Yoon Seok-youl dari partai oposisi utama, Partai Kekuatan Rakyat, agar mereka dapat membahas isu politik dan kebijakan pemerintah.
Seusai acara tersebut, kepala staf capres Yoon, Kweon Seong-dong, menolak gagasan tersebut dengan mengatakan bahwa saran tersebut ditujukan untuk mengalihkan perhatian dari skandal pengembangan lahan Daejang-dong di kota Seongnam yang terjadi saat Lee menjabat sebagai wali kota.
Dalam sebuah debat yang diselenggarakan oleh Kwanhun Club di hari yang sama, Lee mengatakan bahwa dia terbuka untuk menjalani penyelidikan khusus dari kejaksaan terkait tuduhan tersebut, jika terdapat kekurangan dalam penyelidikan yang sedang berlangsung saat ini.
Adapun Lee juga menyerukan dilakukannya penyelidikan khusus mengenai tuduhan bahwa Yoon mengabaikan dugaan korupsi pada tahap awal proyek pengembangan lahan itu semasa dia menjabat sebagai pemimpin kejaksaan.
Sementara itu, Yoon, yang menuai protes keras dari beberapa kalangan masyarakat setelah pernyataan yang tampaknya membela tindakan brutal mantan Presiden Chun Doo-hwan dalam Pergerakan Demokrasi Gwangju 1980, berencana untuk memberikan penghormatan di Pemakaman Nasional 18 Mei pada hari Rabu (10/11) sore.