Kementerian Luar Negeri Seoul pada hari Rabu (17/11) mengungkapkan keprihatinan dan penyesalan atas uji coba rudal anti-satelit Rusia pada hari Senin (15/11) yang meninggalkan banyak puing-puing di luar angkasa.
Pihaknya menyerukan kepada semua negara untuk bertindak secara bertanggung-jawab, memanfaatkan luar angkasa secara damai dan dalam tindakan yang berkelanjutan, serta bergabung dalam upaya pengembangan terkait norma-norma internasional.
Menurut kantor berita Interfax, Kementerian Pertahanan Moskow pada Selasa (16/11) mengatakan bahwa pihaknya telah dengan sukses melakukan uji coba di mana pesawat ruang angkasa Rusia, Tselina-D, yang telah mengorbit sejak tahun 1982, telah dihancurkan.
Pihak kementerian mengatakan bahwa AS mengetahui dengan pasti bahwa fragmen yang dihasilkan, terkait waktu uji dan parameter orbital, tidak dan tidak akan menyebabkan ancaman bagi stasiun di orbit, pesawat luar angkasa dan kegiatan luar angkasa, menambahkan bahwa Amerika Serikat, China, dan India telah melakukan uji coba serupa di masa lalu.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengecam uji coba itu sebagai hal yang "berbahaya dan tidak bertanggung-jawab", mengatakan hal itu adalah demonstrasi dari keinginan Moskow untuk membahayakan keberlanjutan jangka panjang luar angkasa.