Presiden Moon Jae-in mengatakan apabila kereta api antar Korea terhubung dan juga tersambung dengan jalur kereta api trans benua, maka wilayah tenggara Korea Selatan menjadi pangkalan masuk menuju Eurasia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Moon dalam upacara pembukaan proyek pembangunan empat jalur kereta api di bagian tenggara yang digelar di Ulsan pada hari Selasa (28/12).
Proyek pembangunan empat jalur kereta api di bagian tenggara merupakan proyek untuk mengubah jalur kereta api non-listrik yang menghubungkan Provinsi Gyeongsang Utara, Ulsan dan Busan dengan jarak 228,7 km sebagai jalur kereta api listrik jalur ganda sepanjang 208,4 km.
Setelah upacara pembukaan dilakukan hari ini, kereta api antara Ulsan dan Busan dioperasikan untuk pertama kalinya.
Presiden Moon menekankan bahwa jika bagian tenggara tersambung menjadi satu zona ekonomi melalui jaringan transportasi, maka akan tercipta kota besar yang memiliki populasi sebanyak 10 juta orang dengan skala ekonomi 490 triliun won.
Oleh karena itu, pengoperasian jalur kereta api bagian tenggara merupakan langkah awal untuk tujuan pembangunan kota tersebut, dan bagian tenggara akan menjadi wilayah yang bisa dilintasi dalam satu jam.
Selain itu, jalur kereta api tersebut bisa menjadi titik penghubung dengan jalur kereta api trans benua di masa depan.
Sebelumnya, Presiden Moon pernah mengusulkan komunitas perkeretaapian Asia Timur untuk menyambungkan jalur antar dua Korea dan kemudian bisa terhubung dengan Eropa melalui kerja sama dengan China, Rusia, Mongolia, Jepang dan AS.
Menurut Moon, apabila gagasan tersebut diwujudkan maka waktu logistik melalui jalur laut antara Busan dan Belanda dapat diperpendek menjadi 37 hari, dan tarif angkutan dapat diturunkan.