Calon presiden dari partai berkuasa di Korea Selatan, Partai Demokrat, mendukung aksi pengawasan dari badan penyelidikan korupsi negara, sementara lawannya dari Partai Kekuatan Rakyat menyebut hal itu sebagai campur tangan dalam pemilihan umum. 

Pada Kamis (30/12), calon presiden Lee Jae-myung membel Kantor Penyelidikan Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), mengatakan sementara pihaknya harus membatasi perekaman telepon hanya saat dibutuhkan, tindakan sesuai dengan hukum tidak dapat disebut pengawasan.

Kontroversi telah berkembang memgenai pemeriksaan rekaman telepon CIO atas para politisi dari partai oposisi, jurnalis dan anggot masyarakat umum.

Pihaknya juga mengklaim bahwa 2,82 juta set rekaman telepon dikumpulkan saar Yoon Suk Yeol, calon presiden dari Partai Kekuatan Rakyat, menjabat sebagai Jaksa Agung.

Yoon menuduh partai berkuasa berkuasa berusaha menghindar dengan membandingkN aksi CIO dengan kejaksaan yang menyelidiki lebih dari 1 juta kasus kriminal setiao tahunnya.

Ketua CIO, Kim Jin-wook dijadwalkan memghadiri rapat komite parlemen pada Kamis (30/12) sore untuk menanggapi pertanyaan atas aksi-aksinya.