Perdana Menteri Kim Boo-kyum meminta pengadilan untuk segera mengeluarkan keputusan terkait COVID-19 Pass.
Di dalam rapat Badan Penanggulangan Bencana dan Keamanan Pusat Korea pada hari Jumat (07/01), PM Kim mengatakan bahwa kontroversi terkait COVID-19 Pass adalah proses pembahasan untuk mencari titik tengah antara pencegahan COVID-19 dan Hak Asasi Manusia.
Ditambahkan pula, COVID-19 Pass adalah janji sosial yang dibuat untuk memulihkan kehidupan sehari-hari yang lebih aman berdasarkan tingkat vaksinasi yang tinggi. Namun, jika terdapat masalah yang perlu diperbaiki, maka pemerintah akan memperbaikinya dengan sikap terbuka.
Kim meminta kepada pengadilan untuk mengeluarkan keputusan mengenai banding yang diajukan terkait COVID-19 Pass secepatnya, dan meminta otoritas kesehatan untuk menjelaskan tujuan kebijakan itu berdasarkan data yang lebih jelas dalam proses peradilan.
PM Kim juga menyatakan bahwa obat COVID-19 akan didatangkan ke Koera Selatan mulai minggu depan agar obat itu segera dapat digunakan di lembaga medis.
Pemerintah telah menyelesaikan kesepakatan pembelian untuk 762 ribu obat oral Paxlovid buatan Pfizer dan 242.000 Molnupiravir buatan Merck serta akan mengumumkan tanggal pengenalan dan rencana penggunaan khusus untuk obat tersebut.
Sehubungan dengan insiden meninggalnya tiga pemadam kebakaran akibat kebakaran di Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggido, Kim mengatakan bahwa pemerintah terus mengupayakan keselamatan para pemadam kebakaran, namun sangat disayangkan kecelakaan serupa kembali terjadi.
Ditambahkan pula, pemerintah akan melengkapi kekurangan dalam kebijakan untuk melindungi pemadam kebakaran dan mencegah kebakaran agar jiwa yang berharga tidak lagi menjadi korban. Dia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan dan kepada para pemadam kebakaran lainnya.