Kementerian Unifikasi Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk melanjutkan moratorium uji coba rudal balistik antar-benua (ICBM) dan program nuklirnya.
Juru Bicara Kementerian Unifikasi Lee Jong-joo membuat pernyataan itu dalam sebuah pengarahan rutin pada Senin (28/02), sehubungan dengan klaim Korea Utara bahwa pihaknya telah melakukan uji coba penting untuk pengembangan satelit pengintai pada hari Minggu (27/02) kemarin.
Dia menyerukan agar Korea Utara terlibat dalam jalur dialog dan kerja sama sesegera mungkin, sembari tetap menjalankan moratorium uji coba rudal dan nuklir yang telah dijanjikannya kepada masyarakat internasional.
Juru Bicara Lee melanjutkan bahwa berdasarkan hasil analisis secara cermat atas klaim Korea Utara tersebut, kementerian bersiap untuk segala kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada hari Senin (28/02) mengadakan pertemuan dengan para komandan utama yang dipimpin oleh menteri Suh Wook, dan menilai kondisi krisis Ukraina dan serangkaian peluncuran rudal yang dilakukan Korea Utara secara berturut-turut.
Menteri Suh mengatakan bahwa sejak awal tahun, situasi di Semenanjung Korea dan situasi keamanan internasional sangatlah serius, sehingga Korea Selatan akan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan peluncuran rudal tambahan Korea Utara.
Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Pertahanan menyatakan pihaknya telah mengevaluasi kemampuan kekuatan militer terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, termasuk peningkatan jangkauan pertahanan rudal melalui penyebaran dan peningkatan kinerja rudal pencegat jarak menengah dan jarak jauh.