Mantan presiden Irak Saddam Hussein tertangkap jam empat pagi waktu setempat, 14 Desember, di sebuah gudang di bawah tanah, rumahnya di kota Tikrit.
Hal itu dinyatakan resmi oleh ketua komite pemerintahan sementara Irak Abdul Aziz Al-hakim.
Sementara, ketua Kongres Nasional Irak Ahmad Chalabi, hari Minggu membenarkan bahwa pasukan AS telah menangkap mantan Presiden Saddam Hussein di kota kelahirannya Tikrit.
Sebelumnya hal tersebut dilaporkan oleh ketua Uni Patriotik Kurdistan Jalal Talabani kepada kantor berita resmi Iran, IRNA, hari Minggu, serta kantor berita itu melaporkan dari Qasr-e Shirin di Iran.
Sementara itu seperti dikutip stasiun AlJazeera, berdasarkan konfirmasi dari juru bicara Kongres Nasional Irak, dikatakan bahwa Saddam Hussein menggunakan janggut palsu untuk menyamar saat tertangkap.
Menurut Kepala Pemerintahan Administrasi AS di Irak Paul Bremer, Saddam ditangkap tanpa perlawanan dari para pendukung yang selama ini melindunginya.
Lebih lanjut dikatakan, dalam penyerbuan di tempat persembunyiannya, juga disita dua senapan AK-47, sebuah pistol dan uang sejumlah 750.000 dolar AS.
Sumber militer AS menyebutkan, Saddam tidak terluka dalam penyerbuan dan dalam keadaan sehat.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris, Tony Blair meyakinkan penangkapan Saddam Hussein di kampung halamannya, di kota Tikrit itu benar.
Sedangkan, kantor berita AP dan AFP mengabarkan, warga Irak bergembira atas berita penangkapan itu, serta mereka bersuka ria dengan turun ke jalan, berteriak-teriak sambil menembakan senjata-senjatanya ke udara.