Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Kumpulan Isu

Latihan Militer Bersama Korsel dan AS

Isu Sepekan2017-08-27
Latihan Militer Bersama Korsel dan AS

Latihan militer gabungan Korea Selatan dan AS, Ulchi Freedom Guardian (UFG) telah dimulai pada tanggal 21 Agustus dan akan berlangsung hingga 31 Agustus.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Korea Utara menentang keras latihan tersebut, sedangkan AS mengonfirmasi perjanjian pertahanannya yang kuat melalui kunjungan para pimpinan utama militer AS ke lokasi UFG.

UFG adalah istilah resmi untuk latihan militer kekedua negara yang rutin dilakukan setiap tahun sejak tahun 2008. Latihan militer ini adalah latihan gabungan dari latihan Ulchi dan latihan Freedom Guardian.

Latihan UFG dijalankan dalam bentuk latihan simulasi berbasis komputer dengan tujuan mengevaluasi dan memperbaiki prosedur operasi militer gabungan. Latihan berlangsung berdasarkan rencana operasi gabungan masa perang, OPLAN 5015, yang bertujuan untuk meluncurkan serangan pendahuluan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Korut jika terlihat tanda-tanda perang di Semenanjung Korea.

UFG sebagai latihan pertahanan tahunan dijalankan dengan memenuhi Perjanjian Gencatan Senjata dan khususnya tahun ini, 7 negara penyumbang kekuatan militer ke Komando PBB ikut menyaksikan latihan UFG sementara Komisi Penasihat Negara Netral (NNSC) mengamati apakah Perjanjian Gencatan Senjata dipatuhi.

Para pimpinan utama militer AS, Komandan Armada Pasifik AS, Harry Harris, Komandan Komando Strategis John Hyten, Direktur Badan Pertahanan Misil-MDA AS, Samuel Greaves yang mengunjungi lokasi UFG menggelar jumpa pers gabungan pada tanggal 22 Agustus. Dalam kesempatan itu, Komandan Komando Strategis John Hyten mengatakan pihaknya akan mendukung strategi secara maksimal kepada Komando Divisi Militer Gabungan antara Korsel dan AS.

Kunjungan bersama ketiga pemimpin pemegang kekuasaan penting untuk menentukan berbagai urusan yang krusial dalam keamanan Semenanjung Korea dan penggelaran jumpa pers itu merupakan hal yang luar biasa.

Korsel dan AS memperkuat pengawasan dan persiapan atas kemungkinan adanya provokasi Korut. Sementara Kementerian Unifikasi Korsel mendesak Korut untuk menghentikan provokasi dan maju ke meja dialog.

Berita Terbaru