Otoritas militer Korea Selatan berhasil menguji mesin roket berbahan bakar padat untuk kendaraan peluncuran luar angkasa yang dapat menempatkan satelit kecil dan mikro, yang dapat digunakan di bidang militer dan sipil, ke orbit luar angkasa.

Kantor Kepresidenan dan Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Rabu (15/09) menyatakan Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) berhasil melakukan uji coba pembakaran dengan mesin roket berbahan bakar padat untuk kendaraan peluncuran luar angkasa pada 29 Juli lalu.

Hal ini dimungkinkan karena adanya penghapusan perjanjian pembatasan pengembangan rudal Korea Selatan yang disepakati dalam KTT Korea Selatan dan Amerika Serikat pada bulan Mei lalu.

Uji coba kali ini dilakukan dengan menempatkan mesin propulsi berbahan bakar padat tersebut secara horizontal di atas tanah.

Kemampuan mesin itu sama dengan satu mesin propulsi dengan bahan bakar carian yang digunakan dalam kendaraan peluncur roket luar angkasa model Korea, "Nuri," yang akan diluncurkan untuk pertama kalinya pada bulan depan.

Mesin roket propelan padat yang berhasil diuji coba itu akan disempurnakan dengan dua kendaraan peluncuran roket yang masing-masing memiliki 1 mesin.

Otoritas militer memperkirakan pembuatan kendaaraan peluncuran roket luar angkasa akan diselesaikan pada tahun 2024 mendatang.

Pemerintah dan otoritas militer berencana meluncurkan satelit kecil dan mikro ke orbit luar angkasa untuk memantau Korea Utara.

Kementerian Pertahanan menerangkan bahwa uji coba kali ini hanya untuk menguji teknologi mesin kendaraan peluncuran luar angkasa yang dapat menempatkan satelit kecil ke orbit rendah bumi.

Keberhasilan uji coba itu diharapkan berkontribusi pada penguatan aset militer luar angkasa yang dimiliki angkatan bersenjata Korea Selatan, selain kepemilikan teknologi dasar untuk kendaraan peluncuran luar angkasa.

[Photo : YONHAP News]