Korea Utara mengumumkan keberhasilannya dalam serangkaian uji coba rudal jelajah jarak jauh terbaru pada hari Sabtu dan Minggu, 11-12 September pekan lalu.

Kabar ini dilaporkan Kantor Berita Sentral Korea Utara (KCNA) pada Senin (13/9), bahwa rudal jelajah tersebut berhasil terbang sejauh 1.500 kilometer selama dua jam sebelum mengenai sasarannya. 

Korea Utara sendiri memuji senjata barunya itu sebagai senjata strategis dengan peningkatan performa mesin jet dan performa induksi sesuai dengan desain produksi yang dibuat.

Rudal jelajah ini diklaim mampu menembak sasarannya dengan tepat dan akurat, meskipun terbang dengan kecepatan lebih lambat daripada rudal balistik.  

KCNA juga melaporkan bahwa rudal jelajah ini memiliki makna yang besar dalam mencapai tujuan rencana pengembangan sistem persenjataan negara lima tahun, yang diangkat pada Kongres Partai Buruh Kedelapan di Pyongyang pada Januari awal tahun ini. 

Korea Utara turut mengonfirmasi akan terus meningkatkan kekuatan militernya secara sistematis sejalan dengan rencana negara.  

Adapun uji coba rudal jelajah ini muncul persis menjelang kedatangan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, ke ibukota Seoul, Korea Selatan pada Selasa esok (14/9). 

Menanggapi uji coba rudal Korut ini, Juru Bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan Kim Jun-rak mengatakan, bahwa militer Korea Selatan tengah melakukan proses analisis dalam kerangka kerja sama yang erat antara otoritas intelijen Korea Selatan dan  Amerika Serikat. 

Sementara itu, dalam sebuah pernyataannya hari Senin (13/09), Komando Indo-Pasifik AS memprotes uji coba peluncuran rudal jelajah jarak jauh baru Korea Utara selama akhir pekan lalu, dan menyebutnya sebagai ancaman bagi negara tetangga dan komunitas internasional.

[Photo : YONHAP News]