Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Kumpulan Isu

AS Umumkan Sanksi Tambahan buat Lembaga dan Orang Pribadi Korut, Cina, Rusia, dll

Isu Sepekan2017-08-27
AS Umumkan Sanksi Tambahan buat Lembaga dan Orang Pribadi Korut, Cina, Rusia, dll

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada tanggal 23 Agustus mengumumkan sanksi tambahan AS terhadap Korea Utara dan beberapa negara terkait pengembangan nuklir Korut yang mengonfirmasikan tekad AS untuk menyelesasikan masalah nuklir Korut.

Sebelumnya pada tanggal 22 Agustus, Kementerian Keuangan AS mengumumkan sanksi tersendiri berisikan 10 lembaga dari Cina, Rusia, Singapura, dan Namibia. Selain itu, 6 orang individu dari Cina, Rusia, dan Korut masuk dalam daftar sanksi.

Di antara 10 lembaga tersebut, lembaga dari Cina merupakan yang terbanyak sebanyak 5 lembaga. Ada pula sebuah perusahaan di Namibia yang terdaftar sebagai perusahaan Namibia tapi sebenarnya dikelola oleh Korut. Untuk individu yang masuk dalam daftar sanksi AS itu, terdapat seorang warga Korut, seorang warga Cina, dan 4 orang warga Rusia.

Kementerian Keuangan AS menyatakan mereka yang dimasukkan dalam daftar dicurigai terlibat dan mendukung pengembangan nuklir dan rudal, melakukan transaksi batu bara dan minyak, pengiriman tenaga kerja Korutke liar negeri, atau membantu Korut untuk mengakses sisem perbankan AS dan dunia.

Menurut Kementerian Keuangan AS, mereka dilarang untuk melakukan transaksi dengan perusahaan dan warga AS, serta aset mereka di AS dibekukan. Bahkan AS mengajukan gugatan terhadap 3 perusahaan yang terduga terlibat pencucian uang Korut dengan tuntutan penyitaan 11 juta dolar asetnya.

Tindakan AS ini merupakan yang keempat tahun ini dan dikeluarkan sekitar 2 bulan setelah sanksi ke-3 pada tanggal 29 Juni lalu.

Hal yang perlu diperhatikan adalah fokus sanksi pada lembaga dan individu dari negara ke-3. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa tahapan tekanan AS telah memasuki kesiapan pemberian sanksi sekunder.

Sehubung dengan itu, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mengeluarkan pernyataan dan memberi peringatan bahwa siapa saja yang memprotes sanksi terhadap Korea Utara dan mendukung Korea Utara akan membayar mahal.

Kementerian Luar Negeri Korsel menilai sanksi AS itu sebagai tekad AS untuk menyelesaikan masalah Korut dan langkah kontribusi AS pada upaya aliansi untuk mewujudkan denuklirisasi Korut.

Sementara itu, Kedutaan besar Cina di AS juga mengeluarkan pernyataan yang menentang keras dan meminta AS agar segera memperbaiki kesalahannya.

Namun demikian, tindakan AS itu tak pelak lagi akan menjadi tekanan keras bagi Korut.

Berita Terbaru