Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya meminta Institut Penelitian Pertahanan Nasional (KIDA) untuk melakukan penelitian tentang pembentukan 'Cyber Kill Chain'. Penelitian itu akan berlangsung hingga April tahun ini dan Kemenhan Korea membentuk rencana dasarnya dalam tahun ini.

Cyber Kill Chain adalah sistem penangkis serangan maya, di mana pelaku serangan harus melewati berbagai tahap serangan sebelum mencapai target utama. Sistem ini akan menangkal serangan dengan mendeteksi, mencegah, dan menangani sejak tahapan pertama.

Berbeda dengan sistem saat ini yang biasanya menangani masalah yang telah terjadi, Cyber Kill Chain ini akan secara terus menerus menanggulangi serangan dunia maya itu.

Sehubung dengan itu, pihak Kemenhan Korsel menjelaskan bahwa penguatan kemampuan untuk perang di dunia maya merupakan inti dalam peperangan modern dan demi masa depan. Dengan kata lain, pertahanan negara tidak akan bisa terbentuk tanpa kemajuan bidang dunia maya.

Diperkirakan pembentukan Cyber Kill Chain oleh militer Korsel ini bertujuan untuk mengantisipasi ancaman serangan maya Korut yang semakin gencar.

Pada bulan Januari tahun lalu Korut mencoba melakukan serangan maya terhadap seratus ribu unit komputer melalui jaringan komputer sebuah perusahaan besar di Korsel. Untungnya kepolisian Korsel mengetahui aksi tersebut dan dapat menghentikan serangan itu.

Terlihat bahwa ancaman dunia maya Korut telah menjadi isu yang riil dan otoritas militer Korsel ingin mencegah dan menghadapinya dengan sistem baru Cyber Kill Chain tersebut.