Warta Berita

Semenanjung Korea, A to Z

Berita Utama

Dubes Korut Untuk PBB Sebut Semenanjung Korea Berada Di Ambang Perang Nuklir

Warta Berita2023-09-27
Dubes Korut Untuk PBB Sebut Semenanjung Korea Berada Di Ambang Perang Nuklir

Duta Besar Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Selasa (26/09) bahwa negaranya akan meningkatkan kemampuan pertahanan diri, dan mengklaim bahwa Semenanjung Korea berada di ambang perang nuklir.

Duta Besar Kim Song menyampaikan hal tersebut dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York, dengan mengatakan bahwa semenanjung tersebut berada dalam situasi yang sangat genting dengan bahaya perang nuklir yang akan segera terjadi.

Kim mengatakan bahwa intensifikasi gerakan militer yang gegabah dan provokasi oleh pasukan musuh akan dibalas dengan upaya yang sebanding oleh Pyongyang untuk meningkatkan kemampuan pertahanan nasionalnya.

Duta Besar menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan meningkatkan ketegangan di semenanjung itu dengan serangkaian latihan militer bersama yang jelas-jelas bersifat agresif di awal tahun, sambil secara histeris merujuk pada berakhirnya rezim Korea Utara dan pendudukan Pyongyang.

Duta Besar Kim juga mengecam peringatan Presiden Yoon Suk Yeol baru-baru ini terhadap kemungkinan perdagangan senjata antara Korea Utara dan Rusia, dengan mengatakan bahwa pengembangan hubungan yang setara dan bersahabat antara negara-negara berdaulat bukanlah untuk dicampuri oleh Korea Selatan sebagai negara jajahan Amerika Serikat.

Kim menghilangkan gelar "Presiden" untuk Yoon dan menggunakan ungkapan "pemerintahan boneka" untuk menyebut pemerintah Korea Selatan.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Tetap Korea Selatan untuk PBB, Kim Sang-jin, menyampaikan keberatannya atas pernyataan Dubes Korea Utara itu yang disampaikan dalam sidang Majelis Umum PBB pada hari Selasa.

Kim Sang-jin mengatakan bahwa Pyongyang mengulangi tuduhan yang "tidak berdasar, tidak logis dan tidak masuk akal" ketika ia secara retoris bertanya siapa yang akan mempercayai klaim yang tidak masuk akal dari rezim tersebut bahwa Korea Selatan, negara yang sepenuhnya demokratis dan makmur secara ekonomi dengan supremasi hukum, berkolusi dengan Amerika Serikat untuk memulai perang nuklir.

Utusan Korea Selatan itu juga menolak klaim Korea Utara bahwa latihan militer gabungan sekutu adalah latihan invasi, dan mengatakan bahwa latihan itu adalah latihan pertahanan yang sudah berlangsung sejak lama.

[Photo : YONHAP News]

Berita Terbaru