Menteri Unifikasi Kim Young-ho yang tengah mengunjungi Jerman mengatakan pada hari Senin (02/10) waktu setempat, bahwa apabila Rusia menyuguhkan senjata atau teknologi militer Rusia ke Korea Utara, hal itu dapat menjadi ancaman langsung bagi Korea Selatan, sehingga Korea Selatan juga terpaksa akan mengambil langkah tegas. 

Di dalam pertemuan dengan media di Berlin, Jerman, pemerintah Ukraina telah menegaskan bahwa Korea Utara menyuguhkan senjata ke Rusia, dan apabila Rusia memberikan teknologi militer sebagai imbalan, hal itu merupakan bentuk provokasi terhadap Korea Selatan. 

Jika hal tersebut terwujud, maka Korea Selatan terpaksa mempertimbangkan langkah tambahan selain sanksi yang telah diberikan Korea Selatan dalam sanksi dunia internasional. 

Sehubungan dengan pembukaan perbatasan Korea Utara, Kim mengatakan bahwa yang dinilai penting adalah agen dari lembaga internasional seperti UNICEF, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan lainnya dapat masuk ke Korea Utara. 

Ditambahkan pula, PBB tengah melakukan persiapan secukupnya agar cepat bisa masuk ke Korea Utara dalam waktu dua atau tiga bulan jika ada izin dari Korea Utara, dan Korea Selatan juga perlu melakukan upaya sejalan dengan perkembangan situasi. 

Pemerintah Korea Selatan tetap bersikap untuk memberikan bantuan kemanusiaan terlepas dari kondisi politik atau militer, namun Korea Utara belum siap untuk menerima bantuan serupa. 

Sementara itu, Menteri Kim meminta kepada Jerman atau Inggris yang menjalin hubungan diplomasi dengan Korea Utara untuk dapat membujuk Korea Utara untuk berdialog kembali. 

Menteri Kim yang mengunjungi Jerman sejak tanggal 28 September hingga 4 Oktober mendatang, berpartisipasi dalam upacara peringatan Hari Unifikasi Jerman ke-33 yang digelar di Hamburg, Jerman pada hari Selasa (03/10).

[Photo : YONHAP News]