Korea Utara diketahui telah memulai operasi penanaman ranjau di sekitar garis demarkasi militer atau Zona Demiliterisasi (DMZ) sejak bulan lalu.

Seorang pejabat militer Korea Selatan menyatakan pada hari Jumat (17/05), bahwa Korea Utara telah mengerahkan ratusan tentara setiap hari untuk menanam ranjau di dalam DMZ sejak bulan April. 

Pejabat tersebut menambahkan bahwa terkadang ada lebih dari 1.000 personel dikerahkan untuk operasi itu, dengan bantuan alat berat dalam sehari.

Korea Utara dilaporkan menanam ranjau dan memasang kawat berduri tidak hanya di 'poros' yang menjadi jalur serangan dan pertahanan saat perang, namun juga di area pegunungan dan ladang. 

Sebelumnya, pada awal Desember tahun lalu, Korea Utara juga diketahui menanam ranjau di jalur kereta darat Gyeongui di dalam DMZ.

Pada Januari tahun ini, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dalam pidatonya di Majelis Rakyat Tertinggi menyatakan, perlunya untuk melakukan langkah-langkah dalam memisahkan kondisi koneksi di daerah perbatasan secara bertahap. 

Penanaman ranjau di sepanjang garis perbatasan oleh Korea Utara disinyalir sebagai upaya untuk mempertegas batasan fisik antara Korea Selatan dan Korea Utara sesuai dengan instruksi Kim Jong-un.

[Photo : YONHAP News]