Korea Utara memberitakan tentang penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol melalui media dalam negeri seperti Stasiun Penyiaran Sentral Korea Utara (KCBS), harian resmi Partai Buruh Korea Utara, serta Rodong Sinmun pada hari Jumat (17/01).

Media Korea Utara melaporkan penangkapan Presiden Yoon dengan mengutip berita dari luar negeri, dan menjelaskan Korea Selatan kini sedang jatuh dalam kekacauan politik. 

Ditambahkan pula, Presiden Yoon tercatat sebagai presiden kelima Korea Selatan yang ditahan di dalam penjara setelah mantan Presiden Chun Doo-hwan, Roh Tae-woo, Park Geun-hye, dan Lee Myung-bak.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Utara tidak banyak melaporkan kabar terkait Korea Selatan setelah mereka menetapkan hubungan dua Korea sebagai hubungan dua negara yang bermusuhan. Sehingga mereka baru menanggapi laporan penangkapan Yoon dalam dua hari setelah penangkapan dengan mengutip sumber berita luar negeri. 

Sementara itu, Korea Utara memprotes keras latihan militer gabungan antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang yang menghadirkan pesawat pembom strategis Amerika Serikat B-1B pada tanggal 15 Januari lalu. 

Menurut Pyongyang, latihan tersebut merupakan tindakan provokasi militer dan AS terus menimbulkan ketidakstabilan regional. Sehingga pelaksanaan hak perlindungan diri Korea Utara akan terus dilaksanakan dengan lebih kuat.

[Photo : YONHAP News]