Kim Yo-Jong Kecam Pernyataan Korsel-AS-Jepang Mengenai Komitmen Denuklirsasi Korut

Wakil Direktur Departemen Partai Buruh Korea Utara, Kim Yo-jong mengecam pernyataan bersama dari Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang yang baru-baru ini menegaskan kembali komitmen trilateral denuklirisasi Korea Utara, dengan menyebutnya sebagai tindakan permusuhan.
Kim Yo-jong, adik perempuan dari pemimpin Korut Kim Jong-un, mengeluarkan klaim tersebut melalui publikasi sejumlah media Korea Utara, termasuk Rodong Sinmun pada hari Selasa (08/04). Kim menyebutkan bahwa obsesi ketiga negara tersebut akan denuklirisasi telah ketinggalan zaman dan tidak akan lagi berpengaruh pada rezim Korut.
Kecaman Kim tersebut diungkapkan menyusul pernyataan bersama menteri luar negeri Korea Selatan, AS dan Jepang usai pertemuan yang digelar pada tanggal 3 April, disela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri NATO.
Kim mengkritik komitmen denuklirisasi Korut tersebut sebagai delusi yang mustahil terwujud.
Selanjutnya, dia mengungkapkan bahwa status Korea Utara sebagai negara pemilik senjata nuklir merupakan hal yang tidak terhindarkan, buntut dari ancaman permusuhan konstan dari luar dan perubahan dinamika keamanan global saat ini dan di masa depan. Menyangkal fakta itu tidak akan mengubah status tersebut, ungkap Kim.
Pernyataan Kim Yo-jong ini disampaikan sekitar satu bulan setelah ia sebelumnya mengeluarkan kecaman sebagai respons atas kedatangan kapal induk AS, USS Carl Vinson, di Pelabuhan Busan, Korea Selatan pada tanggal 3 bulan lalu.
[Photo : YONHAP News]