Buku Putih Unifikasi 2025 Jelaskan Hubungan Antar-Korea

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menerbitkan Buku Putih Unifikasi 2025 pada Jumat (09/05).
Buku Putih Unifikasi 2025 merangkum perkembangan kebijakan unifikasi dan Korea Utara selama tahun 2024, serta keadaan hubungan Korea Selatan dan Korea Utara.
Dalam pengantar buku, Menteri Unifikasi, Kim Young-ho mengatakan bahwa pihaknya secara konsisten menjalankan kebijakan unifikasi berdasarkan prinsip-prinsip untuk menormalisasi hubungan antar-Korea.
Buku ini juga menyoroti sikap tegas pemerintahan Yoon Suk Yeol terhadap provokasi Korea Utara, salah satunya penangguhan sepenuhnya efektivitas Perjanjian Militer Antar-Korea 19 September.
Tidak seperti tahun sebelumnya, edisi tahun ini secara khusus membahas upaya pemerintah dalam memulihkan dialog antar-Korea, termasuk proposal pembentukan forum dialog yang disampaikan Presiden Yoon dalam pidato Hari Kemerdekaan, serta upaya memulihkan saluran komunikasi dan kerja sama kemanusiaan. Namun, Korea Utara tetap tidak merespons dan menunjukkan sikap bermusuhan.
Buku tersebut juga menyajikan data statistik. Menurutnya, pertukaran antar-Korea tidak ada selama empat tahun berturut-turut dan volume perdagangan antara kedua negara pun tidak terjadi selama dua tahun.
Selain itu, bantuan kemanusiaan yang dilakukan selama 19 tahun sejak tahun 1995 dihentikan tahun lalu dan saluran komunikasi antar-Korea yang diputuskan Korea Utara secara sepihak pun belum dipulihkan.
Selama lima tahun terakhir, reuni keluarga terpisah dilakukan hanya satu kali yang dilakukan pihak swasta.
Buku Putih Unifikasi 2025 didistribusikan ke lembaga pemerintah, institusi penelitian, dan perpustakaan publik, serta tersedia dalam format digital di situs resmi Kementerian Unifikasi.
[Photo : YONHAP News]