JCS: Rusia Diduga Memberikan Bantuan Dalam Pengembangan Misil Korut

Kepala Staf Gabungan (JCS) menyatakan bahwa misil jarak menengah dari udara ke udara tipe baru yang dipublikasikan oleh Korea Utara bisa dikembangkan karena dukungan dari Rusia.
JCS menyatakan bahwa otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat terus memantau latihan militer Korea Utara di Laut Barat tanggal 15 Mei lalu. Pihaknya juga tengah menganalisis bahan dari misil dan bom Korea Utara.
Sehubungan dengan klaim Korea Utara mengenai pengembangan misil dari udara ke udara, JCS mengatakan bahwa Korea Utara sering mengalami penundaan pasokan suku cadang dan bahan baku untuk mengembangkan persenjataan, sehingga diperkirakan memakan banyak waktu untuk menyempurnakan sistem persenjataan kali ini.
Namun, ada kemungkinan bahwa Korea Utara bisa mengembangkan misil berdasarkan transfer teknologi militer dari Rusia, sehingga perlu dianalisis lebih lanjut.
Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) telah merilis latihan menembak misil tipe baru jarak menengah ketika melaporkan sosok pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang secara langsung mengawasi latihan tempur dan pertahanan udara pada 15 Mei lalu.
Rudal yang diuji coba itu menyerupai rudal udara ke udara jarak menengah dari China yang dikembangkan berdasarkan dukungan teknologi Rusia.
[Photo : YONHAP News]