Korea Utara menyatakan pihaknya mengeluarkan perintah tembakan untuk menanggapi latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS). 

Departemen Staf Umum Angkatan Darat Korea Utara mengatakan pada Selasa (06/12) bahwa pihaknya mendetekasi latihan penembakan artilieri gabungan antara Korea Selatan dan AS di sekitar garis perbatasan pada Senin (05/12) dan Selasa (06/12) hari ini. 

Menanggapi hal tersebut, pihaknya mengeluarkan peringatan siaga darurat tempur ke semua unit, termasuk unit artileri di garis depan Tentara Rakyat Korea, dan menyampaikan perintah tembakan peringatan ke arah laut agar pihak musuh menghentikan latihan militer yang provokatif di sekitar garis perbatasan antar-Korea. 

Otoritas militer Korea Selatan dan AS melakukan latihan penembakan gabungan dengan menggunakan peluncur roket multiple (MLRS) dan artileri swagerak K-9 di sekitar wilayah Cheorwon, Provinsi Gangwondo, selama dua hari sejak hari Senin (05/12) kemarin. 

Korea Utara kemudian menanggapi latihan gabungan tersebut dengan menembakkan 130 peluru artileri swagerak ke arah Laut Timur dan Barat.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara terus menggunakan latihan militer gabungan yang telah digelar secara rutin di sekitar garis perbatasan militer sebagai alasan, dan mengambil langkah tanggapan militer. 

Ditambahkan pula, tanggapan Korea Utara serupa diperkirakan akan terus terjadi di masa depan, dan hal tersebut melanggar kesepakatan antara kedua Korea.

[Photo : YONHAP News]